BANAHI DIRI MENUJU KEBANGKITAN UMAT


Wahai kawan..! apakah engkau termasuk orang yang meyakini keberadaan Tuhan? jika memang iya, coba renungkan, apakah keyakinanmu ini benar-benar berdasarkan akalmu? Tentu aku yakin bahwa engkau mengenal Tuhan karena akal sehatmu (baca: Q.S Al ’Imron: 190-191), karena jika Tuhan tidak masuk akal buat apa kita beragama...
Wahai kawan...! apakah engkau termasuk seorang muslim? Jika memang iya, Coba renungkan kembali, apakah engkau yakin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar? Tentu aku percaya bahwa engkau meyakininya, karena engkau mengenal Rasul dan Al qur’an. Demi Allah...! Muhammad adalah seorang tokoh yang diakui kejujuran dan kecerdasannya baik oleh sejarawan islam maupun barat (baca: buku 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, karya Michael H. Hart) dan Al qur’an adalah kitab yang hingga saat ini tidak ada pertentangan dengan realita kehidupan sosial maupun ilmu pengetahuan (baca: Q.S. An nisa: 82). Maka tidak heran jika ada sebagian pakar yang mengatakan masa sekarang bisa dibilang masa globalisasi islam, karena banyak orang di seluruh belahan dunia yang mulai belajar islam dan memeluk agama islam.
Maaf kawan...! aku tidak sedang bermaksud menggurui bukan pula aku merasa orang yang paling suci. Tapi percayalah kawan, aku ini termasuk orang yang masih belajar dan masih sering melakukan dosa dan belajar yang paling aku sukai adalah belajar tobat.
Kawan ...! tahukah engkau bahwa Allah menjuluki kita sebagai umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia? (baca Q.S Al ’imron:110). Namun pada kenyataannya apakah kita pada saat ini adalah benar sebagai umat terbaik di dunia? Bukankah dunia mengakui bahwa umat terbaik pada saat ini adalah barat (persekutuan nasroni dan yahudi). Bahkan kita dihinakan oleh mereka sejak abad ke-16 hingga sekarang dan hampir seluruh wilayah islam bahkan dunia pernah menjadi jajahan mereka. Apakah menurut engkau Allah berbohong melalui firman-Nya? Tentu aku yakin engkau tidak akan berpikiran demikian, karena jika berpikiran demikian sungguh suatu dosa besar.
Kawan...! apakah engkau lupa atau memang tidak pernah tahu bahwa islam pernah menguasai hampir 2/3 Dunia dari abad ke-9 hingga abad ke-15? Apakah engkau lupa bahwa islam pernah jaya dalam bidang ekonomi, politik, sains maupun militer? maukah engkau tahu apa kunci keberhasilan umat islam pada masa itu? Pertama; mereka menjalankan syari’at secara menyeluruh di semua bidang kehidupan, sunnah-sunnah rasul mereka hidupkan dan dakwah mereka galakkan (baca: Q.S Al baqoroh: 208). Mereka sangat yakin janji Allah pasti benar bahwa islam bisa berkuasa di muka bumi jika kita beriman dan dibarengi dengan amalan yang menyeluruh (baca: Q.S An nur: 55). Kedua; mereka sangat peduli terhadap ilmu pengetahuan, riset-riset ilmiah dikembangkan dan teknologi diciptakan. Mereka tahu Islam sangat menghargai spesialisasi sehingga Apapun keahlian dan profesinya entah ia seorang petani, pendidik, dokter, prajurit, ilmuan, negarawan maupun ulama tetap hukum-hukum Allah harus diperjuangkan. Dan yang Ketiga; mereka senantiasa menjaga persatuan.
Wahai kawan...! apakah engkau termasuk orang yang suka bertengkar hanya karena perbedaan mazhab dan menggunakan energimu hanya untuk mencari kesalahan orang lain? Bukankah energi itu lebih baik kita gunakan untuk memikirkan bagaiman caranya mengentaskan kebodohan dan kemiskinan umat atau kita gunakan energi itu untuk memikirkan bagaimana membuat senjata yang kuat untuk menghancurkan ketidakadilan?
Demi Allah...! kesempatan untuk mencapai kemenangan itu masih ada. Cuman dalam mencapai kemenangan itu apakah kita termasuk seorang pemain atau hanya sekedar penonton. Bukankah pemain itu sangat mulia ketimbang penonton? (baca: Q.S. An nissa: 95). Bisa jadi penonton itu tidak dapat mendapatkan apa-apa, tapi bukankah setiap orang ingin mendapatkan keuntungan? Alangkah bodohnya orang ketika ia mendapatkan kesempatan keuntungan namun ia lewatkan.
Wahai kawan....! apakah engkau yakin bahwa surga dan neraka itu ada? Tentu engkau yakin karena Tuhan-Mu yang menerangkan keberadaannya. Kawan.. sungguh surga itu sangat mahal. Aku ingin tahu dalam sehari, seminggu, sebulan berapa jam engkau bekerja? Dan apa yang sudah engkau dapatkan dari hasil kerjamu itu? Ada yang hanya untuk makan satu hari saja, ada yang buat beli motor, mobil, rumah dsb, ada juga yang ditabung. 
Kawan... Buat makan, beli motor, mobil atau rumah saja, kita susah payah untuk mendapatkannya, apalagi surga yang mana di sana ada istana, kebun dengan bermacam buah-buahan yang lezat dan gratis, bidadari-bidadari yang melebihi cantiknya Tamara blezenky dan melebihi seksinya Pamela anderson atau pangeran-pangeran yang tampannya melebihi Ariel peterpan ataupun Leonardo de Caprio. Maka jangan engkau kira surga itu cukup dibayar dengan sholat lima waktu dan puasa romadhon saja. Atau cukup dengan dibayar dengan sesekali kita berinfaq dan membaca al qur’an. Sungguh amalan itu semua tidak menjamin engkau masuk surga, karena amalan itu mungkin hanya cukup untuk menutup banyak dosa yang kau perbuat. Bayangkan,.. Di dalam rumah saja kita mungkin banyak berbuat dosa, seperti tontonan TV yang tidak halal bagi kita, perselisihan antara suami dengan istri, orangtua dengan anak atau adik dengan kakak yang ditimbulkan karena adanya perbedaan pendapat atau iri. Apalagi di luar yang kemungkinan besar dosa lebih banyak kita dapat, seperti iri dan dengki kepada tetangga, menggosipi orang lain dengan tetangga atau melihat aurat yang tidak halal bagi kita baik di jalan maupun di pasar.
Wahai kawan....! hidup di dunia ini penuh dengan ujian dan ini memang sudah menjadi ketetapan dari Allah dan manusia diciptakan tidak lain hanya untuk beribadah dengan melewati berbagai ujian-Nya (baca: Az zariyat:56). Maka kewajiban bagi umat islam adalah memelihara dirinya, keluarganya dan umat dari siksa api neraka. Demi Allah api neraka itu sangat pedih. Apakah engkau mau bila disundut dengan api puntung rokok? Aku yakin Dengan panasnya api puntung rokok saja kita tidak mau, apalagi api neraka yang panasnya 69 kali lebih panas dari panasnya api yang ada di bumi ini (baca: hadist shahih riwayat Bukhari dan Muslim). 
Wahai kawan....! tahukah engkau ciri-ciri orang yang kelak menjadi ahli surga? Ia adalah orang yang sholih dalam ibadah maupun sholih dalam sosial. Tahukah engkau ciri-ciri orang yang sholih dalam sosoial? Ia punya kepedulian terhadap keadaan saudara-saudaranya yang seiman.
Wahai kawan...! tahukah engkau Masjid Al Aqsho sekarang sedang ditawan oleh bangsa biadab israel dan bahkan sedang terancam roboh karena sedang dibuat terowongan di bawahnya. Apakah engkau ada rasa kepedulian terhadapnya? Saya yakin engkau pasti tersentuh dan berkobar-kobar semangat api juangmu untuk membebaskannya. Namun kawan... semangat saja tidak cukup, kita harus punya kekuatan dan strategi. Bagaimana caranya? Tentu kita harus berjuang secara berjamaah dan perjuangan itu harus terorganisasi dengan rapih dan terwadahi.
Memang harus diakui kawan... wadah perjuangan pergerakan kebangkitan islam sekarang banyak dan menjamur di mana-mana. Namun banyaknya wadah ini tidak lantas membuat kita pecah, karena pada dasarnya fenomena ini terjadi karena ditengah-tengah umat tidak ada lagi rasul, bebeda dengan di masa shahabat yang mana rasul bisa menunjukan cara yang tepat untuk mencapai kemenangan, sehingga di masa sekarang setiap orang memiki keyakinan dan cara perjuangan yang berbeda atas dasar ijtihad namun perbedaan ini patut untuk saling dihargai dan jangan saling memperolok-olok satu sama lain karena bisa jadi orang atau kelompok yang kita olok-olok lebih baik dari kita (baca: Q.S. Al hujurat: 11). 
Memang harus diakui juga kawan... banyaknya wadah perjuangan ini bagi sebagian umat menjadi bingung, wadah organisasi mana yang harus ia ikuti. Tapi yakinlah kawan... Allah tidak akan selamanya membiarkan umatnya bingung, karena suatu saat ketika umat sudah sadar akan pentingnya kebangkitan islam ia akan menemukan metode perjuangan yang tepat untuk menegakkan hukum-hukum Allah. Dan dari sinilah kemenangan umat islam yang dijanjikan oleh Allah di akhir zaman ini akan terbukti.
Sebagai penutup coba kawan engkau baca Q.S. As Shoff(surat61): 10-12....! 
Marilah kawan kita terus memperbaiki diri demi tercapainya kemulian diri dan umat. Tetap sabar kawan, rendah hati dan jangan sombong, serta terus semangat berjuang dan ikhlas. Tinggalkan yang makruh apalagi yang haram dan hidupkanlah sunnah. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menerima segala amal perbuatan kita. Amin...!